Tag
Bencana, Ehime, Emergency Bag, Gempa, Jepang, Mati Lampu, Matsuyama, Sahur, Senter, Taifun
Awalnya sempat membuat saya dan isteri kaget. Pasalnya kami baru saja akan memulai sahur, dan mati lampu ini juga mengakibatkan matinya keran air.
Tapi syukur alhamdulillah, seperti dugaan kami, hanya kurang dari 5 menit, listrik sudah kembali aktif (nyala)! Yah cukup 5 menit sudah kembali normal. Alhamdulillah.
Ketika mati lampu tadi, tangan saya langsung refleks mengambil senter yang memang sengaja kami letakkan di “Emergency Bag”, alhamdulillah. Setelah menyalakan senter, saya raih lilin untuk menerangi area ruang makan kami. Maklum, karena kejadian yang langka, kadang banyak juga yang tidak menyiapkan lilin di kamarnya.
“Emergency Bag” (gambar terlampir), begitulah kami menyebutnya, karena di dalam tas itu memang sudah kami siapkan semua barang-barang penting yang harus terbawa jika suatu saat terjadi bencana, naudzubillahi min dzalik. Di sana ada makanan siap saji, pakaian, minuman, dokumen berharga,obat-obatan, batu baterai, 4 buah senter (dua diantaranya bertenaga surya dan mekanik, dimana ernergy bisa di re-charge dengan hanya memutar tuas yang ada pada senter, jadi tidak butuh batu baterai, dan tidak tergantung listrik), dan sebagainya.
Tas ini memang sengaja kami letakkan di tempat yang paling mudah terjangkau (di depan pintu keluar ruang tengah, dan dekat dengan kamar tidur) sehingga suatu waktu terjadi hal buruk (naudzubillah) kami bisa langsung dengan mudah menjangkaunya.
Begitulah memang SOP yang sudah diberikan oleh pemerintah Jepang dalam mengantisipasi gempa besar yang diprediksi datang 30 tahunan di Matsuyama. Maklum saja, gempa dan taifun memang sering kali melanda negeri Jepang. Mudah2an Allah SWT melindungi kita semua.
Alhamdulillah kami sdh merasakan manfaat menyiapkan Emergency Bag ini. Bagaimana dengan Anda? Sudahkah juga menyiapkannya? Kalau belum, sebaiknya jangan menundanya sampai benar-benar baru membutuhkannya!